- Home>
- Perencanaan dan Pengendalian
Posted by : kiokue
Sabtu, 29 Desember 2012
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN
Deskripsi Anggaran
Anggaran
adalah hal yang penting bagi bisnis kecil. Setiap entitas pencari laba ataupun
nirlaba bisa mendapatkan manfaat dari perencanaan dan pengendalian yang
diberikan anggaran.
Anggaran, Perencanaan, dan
Pengendalian
Perencanaan
dan pengendalian benar-benar saling berhubungan. Perencanaan adalah pandangan
ke depan untuk melihat tindakan apa yang seharusnya dilakukan agar dapat
mewujudkan tujuan-tujuan tertentu. Pengendalian adalah melihat ke belakang,
menentukan apakah yang sebenarnya telah terjadi, dan membandingkannya dengan
hasil yang direncanakan sebelumnya. Kemudian, perbandingan ini dapat digunakan
untuk menyesuaikan anggaran, yaitu melihat ke masa depan sekali lagi.
Komponen
kunci dari perencanaan adalah anggaran, yaitu rencana keuangan untuk masa
depan; rencana tersebut mengidentifikasi tujuan dan tindakan yang diperlukan
untuk mencapainya. Sebelum anggaran disiapkan, organisasi seharusnya
mengembangkan suatu rencana strategis. Rencana strategis mengidentifikasikan
strategi-strategi untuk aktivitas dan operasi di masa depan, setidaknya lima
tahun ke depan.
Manfaat Anggaran
Sebuah sistem
penganggaran memberikan suatu manfaat untuk suatu organisasi.
1.
Memaksa
para manajer untuk melakukan perencanaan.
2.
Menyediakan
informasi yang dapat digunakan untuk memperbaiki pengambilan keputusan.
3.
Menyediakan
standar evaluasi kinerja.
4.
Memperbaiki
komunikasi dan koordinasi.
Menyiapkan Anggaran Induk
Anggaran
induk (master budgeting) adalah rencana keunagan komprehensif bagi organisasi
secara keseluruhan. Anggaran induk biasanya untuk periode satu tahun sesuai
dengan tahun fiskal perusahaan. Anggaran tahunan dipecah dalam anggaran kuartal
dan bulanan. Penggunaan periode waktu yang lebih kecil memungkinkan para
manajer untuk lebih sering membandingan data aktual dengan data yang
direncanakan sehingga masalah dapat diketahui dan diselesaikan lebih awal.
Beberapa
organisasi telah mengembangkan filosofi anggaran yang kontinu. Anggaran kontinu
(continuous budget) adalah anggaran 12 bulan yang terus bergerak. Saat satu
bulan tambahan untuk masa mendatang ditambahkan sehingga perusahaan selalu
memiliki rencana selama 12 bulan di tangan mereka. Para pendukung anggaran
kontinu berargumentasi anggaran tersebut memaksa para manajer untuk melakukan
perencanaan ke depan secara konstan.
Mengarahkan dan Mengkoordinasikan
Komite
anggaran (budget committee) meninjau anggaran, menyediakan petunjuk kebijakan
dan tujuan anggaran, menyelesaikan perbedaan yang timbul saat anggaran
disiapkan, menyetujui anggaran akhir, dan mengawasi kinerja aktual organisasi
seiring dengan berjalannya tahun. Pengontrol biasanya berfungsi sebagai
direktur anggaran (budget director), yaitu orang yang bertanggung jawab
mengarahkan dan mengkoordinasikan proses anggaran organisasi secara
keseluruhan.
Komponen-komponen Utama Anggaran
Induk
Anggaran
utama dapat dibagi dalam anggaran operasional (operational budget)
mendeskripsikan aktivitas yang menghasilkan pendapatan bagi suatu perusahaan:
penjualan, produksi dan persediaan barang jadi. Hasil akhir anggaran
operasional adalah suatu proforma atau perkiraan laporan laba rugi. Anggaran
keuangan (financial budget) memerinci aliran masuk dan keluar kas, serta posisi
keuangan secara umum. Perkiraan aliran masuk dan keluar kas diperlihatkan dalam
anggaran kas. Posisi keuangan yang diharapkan pada akhir periode anggaran
ditunjukkan dalam perkiraan atau proforma neraca. Karena banyak aktivitas
keuangan yang tidak dapat diketahui hingga anggaran operasionalnya diketahui,
anggaran operasional disiapkan lebih dahulu.
Menyiapkan Anggaran Operasional
Anggaran
operasional terdiri atas perkiraan laporan laba rugi yang disertai dengan
laporan pendukung berikut.
1.
Anggaran
penjualan
2.
Anggaran
produksi
3.
Anggaran
pembelian bahan baku langsung
4.
Anggaran
tenaga kerja langsung
5.
Anggaran
overhead
6.
Anggaran
beban penjualan dan administrasi
7.
Anggaran
persediaan akhir barang jadi
8.
Anggaran
harga pokok penjualan
Anggaran
penjualan (sales budget) dalah projeksi yang disetujui komite anggaran yang
menjelaskan penjualan yang diharapkan dalm satuan unit dan uang. Karena
anggaran penjualan adalah dasar bagi semua anggaran operasional lainnya dan
sebagian besar dari anggaran keuangan, anggaran penjualan yang seakurat mungkin
sangatlah penting. Anggaran produksi (production budget) menjelaskan banyaknya
unit yang harus diproduksi untuk memenuhi kebutuhan penjualan dan kebutuhan
persediaan akhir. Anggaran pembelian bahan baku langsung (direct materials
purchases budget) menyatakan jumlah dan biaya bahan baku yang dibeli tiap
periode; jumlahnya bergantung pada perkiraan penggunaan bahan baku dalam
produksi dan persediaan bahan baku yang dibutuhkan perusahaan. Perusahaan perlu
menyiapkan suatu anggaran pembelian bahan baku langsung yang terpisah untuk
setiap bahan baku yang digunakan. Anggaran tenaga kerja langsung (direct labor
budget) menunjukkan jumlah jam tenaga kerja langsung yang dibutuhkan dan biaya
terkait yang berhubungan dengan jumlah unit dalam anggaran produksi. Anggaran
persediaan akhir barang jadi (ending finished goods inventory budget)
memberikan informasi yang dibutuhkan untuk neraca dan juga bertindak sebagai
input penting untuk persiapan anggaran harga pokok penjualan. Laporan harga
pokok penjualan adalah laporan terakhir yang diperlukan sebelum anggaran laporan
laba rugi dapat disiapkan. Anggaran
berikutnya yang akan disiapkan, yaitu anggaran beban penjualan dan administrasi
(selling and administrative budget), menguraikan penegluaran yang direncanakan
untuk aktivitas nonproduksi.
Menyiapkan Anggaran Keuangan
Anggaran yang
tersisa dalam anggaran induk adalah anggaran keuangan. Anggaran keuangan yang
biasanya disiapkan adalah:
1.
Anggaran
kas,
2.
Anggaran
neraca,
3.
Anggaran
untuk pengeluaran modal.
Anggaran
induk juga berisi rencana untuk pembeliaan aktiva jangka panjang. Aktiva yang
memiliki rentang waktu lebih dari satu tahun periode operasional. Beberapa
aktiva ini dapat dibeli pada tahun mendatang. Secara khusus, bagian anggaran
induk ini disebut pula sebagai anggaran modal.
Anggaran Statis versus Anggaran
Fleksibel
Anggaran
dapat digunakan untuk perencanaan dan pengendalian. Dalam perencanaan,
perusahaan menyiapkan suatu anggaran induk berdasarkan perkiraan terbaik mereka
atas tingkat penjualan yang akan dicapai pada tahun berikutnya. Akan tetapi,
tingkat aktivitas aktual biasanya tidak sama dengan tingkat aktivitas yang
dianggarkan. Akibatnya, jumlah yang dianggarkan tidak dapat dibandingkan dengan
hasil aktual. Oleh karena itu, perusahaan dapat pula menyiapkan anggaran
fleksibel untuk digunakan dalam evaluasi kinerja.
Anggaran
statis (static budget) adalah anggaran untuk tingkat aktivitas tertentu. Anggaran
fleksibel, anggaran yang memungkinkan suatu perusahaan menghitung perkiraan biaya
dalam suatu tingkat aktivitas disebut anggaran fleksibel (flexible budget).
Kunci untuk penganggaran fleksibel adalah pengetahuan atas biaya tetap dan
variabel. Berikut dua jenis penganggaran fleksibel.
1.
Penganggaran
untuk tingkat aktivitas yang diharapkan. Anggaran ini dapat membnatu para
manajer mengatasi ketidakpastian dengan melihat hasil yang diharapkan dari
berbagai tingkat aktivitas. Hal ini dapat digunakan untuk menghasilkan nilai
keuangan dari sejumlah skenario yang masuka akal.
2.
Penganggaran
untuk tingkat aktivitas aktual. Jenis anggaran fleksibel ini digunakan sebagai
fakta untuk menghitung biaya pada tingkat aktivitas aktual seharusnya.
Kemudian, biaya-biaya yang diharapkan tersebut dibandingkan dengan biaya aktual
untuk menilai kinerja.
Dimensi Perilaku dari Anggaran
Sistem
anggaran yang ideal adalah sistem anggaran yang mencapai kesesuaian tujuan
secara utuh dan simultan, serta menciptakan suatu penggerak bagi manajer untuk
mencapai tujuan organisasi secara etis. Sementara tidak ada anggaran yang
ideal, penelitian dan praktik telah mengidentifikasi beberapa fitur penting
yang akan mendorong perilaku positif pada tingkat yang wajar. Fitur tersebut
meliputi umpan balik yang sering atas kinerja, insentif uang dan nonuang,
anggaran partisifatif, standar yang realisitis, kemampuan pengendalian biaya,
dan berbagai ukuran kinerja.
Anggaran Berdasarkan Aktivitas
Perusahaan-perusahaan
yang telah mengimplementasikan sistem ABC (activity-based cost) dapat juga
menggunakan sistem anggaran berdasarkan aktivitas (activity based budgeting
system). Sistem penganggaran pada tingkat aaktivitas dapat menjadi pendekatan
yang berguna untuk mendukung manajemen perbaikan dan proses yang berkelanjutan.
Anggaran Aktivitas Statis
Aktivitas
menimbulkan biaya dengan mengkonsumsi sumber daya. Namun, jumlah sumber daya
yang dikonsumsi bergantung pada permintaan output aktivitas. Jadi, membangun
suatu anggaran berdasarkan aktivitas memerlukan
tiga langkah: (1) aktivitas dalam organisasi harus diidentifikasi, (2)
permintaan tiap output aktivitas harus diperkirakan, dan (3) biaya sumber daya
yang diperlukan untuk memproduksi tingkat aktivitas ini harus dinilai.
Anggaran Fleksibel Aktivitas
Kemampuan
untuk mengidentifikasi perubahan dalam biaya aktivitas yang sejalan dengan
perubahan output aktivitas memungkinkan para manajer untuk lebih berhati-hati
dalam merencanakan dan mengawasi peningkatan aktivitas. Anggaran fleksibel
aktivitas (activity flexible budgeting) adalah prediksi biaya aktivitas
nantinya jika terdapat perubahan pada output aktivitas. Analisis variansi dalam
suatu kerangka kerja aktivitas memungkinkan perbaikan dalam pelaporan kinerja
anggaran tradisional. Hal ini juga meningkatkan kemampuan untuk mengelola
aktivitas.
